Wednesday, July 29, 2015
Of Being in Love..
I never thought I'd one day sit down to actually type up something related to love. I have been in relationships before, clearly, but love has been elusive throughout.
Maybe I wasn't ready back then? Maybe as I age I have finally developed some semblance of maturity? Maybe it's just my genes buzzing, telling me to find a mate and reproduce before I grow decrepit? Or maybe I'm still a little naive deep down..?
Whatever the case may be, I can't deny what I've felt and learned.
I will now share this exposition of what little I have gained from my brief encounter with love and I hope, especially if you haven't had the good fortune of encountering this rare creature, that maybe you'd benefit from my teeny tiny experience with it.
1) It is a voluntary act.
Attraction is automatic I feel, but to love the person you're attracted is most decidedly voluntary. You're the one who, at one point or another, will have to decide whether to open the floodgate of all the fuzzy feelings you have towards this wonderful person you're attracted to. The downside to this however, is once the the gate is opened, and the feelings have flowed, there's no turning back - what has been spilled can't be un-spilled. Naturally, this leads to point number 2.
2) Vulnerability.
You can't have your cake and eat it too. The only way to experience love is by opening oneself up, and in doing so, you're also opening yourself up to the possibility of being hurt. Rejection hurts, breaking up hurts, finding out that things aren't going to work out hurts etc - Still, I think it's worthwhile. After all, the first sign of growth is usually some form of pain. If you endure the stings, you will waltz away/around a better and wiser person regardless of the direction your love life goes.
3) Wishes and hopes.
You will wish and hope like you've never wished and hoped before. All the circumstances that are against you and this person you love will be cursed, if not consciously, then certainly subconsciously and all that are in favor of you both will be endlessly praised and blessed almost religiously. You'll see a vision of the future that is damn near crystal clear, and if you have never been the particularly ambitious type, this will be such a paradigm shifting experience for you.
4) Getting to know oneself.
If you're naturally introverted, in my opinion, you're better at understanding yourself than the rest of the population as introspection is a key ingredient in knowing oneself, but even then, introspection can only reveal a certain aspects of you. There are other dimensions to yourself that you can only know through another person...the more intimate, the better. From the silliest of things to the deepest of things, get to know yourself. Temet nosce.
5) Love, like life, involves letting go.
Sooner or later, you will have to let him or her go. Maybe the relationship comes to an end (feeling love is one thing, maintaining a relationship is a whole other thing), and even if it doesn't, given enough time, he or she will be taken away from you or you from him or her.
Such is life, and love.
I see now that life is a huge lesson in letting go.
We've been letting go of things since the very beginning but we never realized it. As children, we willingly and happily let go of our childhood in favor of being teens. Again, as teens, we willingly let go of the stage simply because being adults is way cooler. Now as adults who are all too aware of the fact that aging is real and that life is finite, unwillingly we have to embrace the letting go of youthfulness. Also, don't forget that along the way, we have let go of people, friends who are now almost strangers, relatives who have passed and more.
Until finally, at the end of it all, we have to let go of even ourselves. The selves that we have spent a lifetime shaping, defining, and refining will have to be allowed to sail gently into oblivion.
Sorry if this sounds a little morbid, don't mean to come across that way.
So there you have it, my attempt at creating order out of this tangled mess I have in my head and heart. Maybe this post isn't particularly refined, but it is what it is. Take what you may from it or not.
At the end of the day, don't be too sad if things don't go your way in the love department. Matters of the heart have always been complicated since the beginning of humanity. Take your time, and when you're ready, just move on - ya know, the whole "bunga bukan sekuntum, kumbang etc" deal. Take care!
Saturday, September 27, 2014
Tips & Ideas Kehidupan
What's up people...(kalau masih ada people around-lah)
Salah satu punca bermulanya blog ini adalah kerana aku jenis orang yang mudah jadi irritated dengan perkara-perkara bodoh dan menjengkelkan yang sering berlaku di sekeliling kita. Ah banyaklah... kalau mahu dijelas satu persatu perkara ni memang takkan habis kerana semuanya berpunca dari kebodohan, dan jika ada satu sifat yang jelas pada kebodohan - maka inilah dia:
Kebodohan manusia itu tiada penghujungnya.
Jadi, amatlah tidak bersesuaian kiranya jika aku yang telah menghilang sekian lama kembali menaip di sini hanya untuk menulis semula tentang perkara yang sama, yakni rants "aku geram/marah/sakit hati dengan itu dan ini.."
Alang-alang aku di sini, biarlah apa yang aku bakal tulis ini jadi sesuatu yang berfaedah dan berguna untuk kamu yang membacanya. Berikut adalah beberapa tips dan ideas untuk memudahkan sedikit (sedikit sahaja, tak banyak) hidup kamu. Beruang dalam minda (Bear in mind), aku bukan pakar motivasi, bukan life coach, jauh sekali jutawan muda kosmetik dengan sebuah kereta mewah Jerman, aku cuma seorang young adult (masih consider dirinya young walaupun di hati kadang-kadang rasa tua) yang observant.
Tips & Ideas:
----------------------------------------------------------------
1) Kesempurnaan itu tidak wujud (There's no such thing as perfection).
Secara umum, boleh dikatakan punca sebenar munculnya rasa irritated, marah, geram dan sebagainya adalah dari diri sendiri yang masih belum sedar akan subjek nombor 1 ini.
Mungkin ada di antara kamu yang kata "ah, ini aku sudah tahu" tapi itulah bezanya antara tahu dan sedar.
"To know that there is no perfection" itu satu perkara, tapi "to understand and realize that there is no perfection" itu adalah perkara yang langsung berbeza.
Sifat kehidupan atau kewujudan itu adalah ketidaksempurnaan. Jika ada sesuatu perkara itu dikatakan sempurna dan tiada cacat celanya, I can guarantee you bahawa dengan pernyataan tersebut sahaja menunjukkan yang perkara itu sebenarnya tidak wujud. Apa yang wujud adalah tidak sempurna, dan apa yang sempurna itu tidak wujud.
Maka terimalah kewujudan dan kehidupan ini dengan segala ketidaksempurnaannya kerana itulah sifat semulajadinya, Wangi, busuk, pandai, bodoh, cantik, buruk, -kesemuanya, as a whole, walaupun sesetengahnya dilihat sebagai negatif, menghasilkan apa yang kita semua sedang alami sekarang, and that is life/existence itself.
Sungguhpun bunyinya seperti terlalu pesimistik, sebenarnya tidaklah begitu. Pada pendapat aku, hanya dengan menyedari dan menerima keadaan ini secara realistik, baru kita boleh bermula untuk bergerak ke arah penambahbaikan (improvement).
Faham?
2) Kita semua adalah individu (We are individuals).
Di Malaysia ini, sudah semacam perkara normal dan biasa untuk meletakkan manusia dalam kelompok general dan secara mudah membuat konklusi begitu dan begini.
Contoh:
kulit kuning, mata sepet
= Cina = Buddhist = rajin = kiasu.
kulit koko, mata tak berapa sepet
= Melayu = Islam = boleh~lah = malas.
kulit gelap, mata tak sepet
= India = Hindu = mungkin kuat minum & samseng.
kulit putih & rambut kuning
= orang putih = Kristian = perlu dilayan extra spesial.
This is 2014, enough of this shit. Kalau kamu masih berfikir dengan cara begini, aku cadangkan kamu ketuk kepala sendiri dengan lesung batu sehingga retak tengkorak dan pada kadar segera, ketuk testis sendiri dengan kuat sebelum pitam akibat concussion.
Sudah sedar dari pitam? Bagus. Here's the deal, kita adalah individu tersendiri, warna apa sekali pun kulit dan mata kamu, percaya atau tidak percaya dengan apa tuhan sekali pun, setiap seorang dari kita mempunyai sejarah dan latar belakang tersendiri yang kompleks, yang penuh dengan kepelbagaian pengalaman. Dan dari latar belakang yang tersendiri dan berbeza ini lahirnya individuality.
Apa yang aku suka, mungkin kamu benci & apa yang aku benci, mungkin kamu suka. Kejayaan bagi aku, mungkin suatu kegagalan bagi kamu & kegagalan bagi aku mungkin satu kejayaan bagi kamu. Ya! percaya atau tidak, tak semua orang memandang kejayaan itu sebagai memiliki kereta besar buatan Jerman sambil bergambar dengan tersengih dan menunjukkan thumbs up dihadapan kereta tersebut, atau berjanggut panjang, berserban, bercelak dan paling kurang ada satu gambar bersama ustad selebriti di galeri gambar facebook.
Bebaskan diri kamu dari label bodoh yang dilekatkan masyarakat & luaskan skop kamu, dari menutup mata dan telinga kepada pandangan berbeza, belajarlah dari pandangan yang berbeza. Approach begini lebih memperkayakan dan menguntungkan diri dalam jangka panjang.
3) Jadi diri kamu sendiri (Be yourself).
Mungkin klise bunyinya, tapi itulah kebenaran. Poin ini, naturally, berkaitan dengan poin di atas.
"Tanpa label bodoh dan expectations dari masyarakat, siapa kamu sebenarnya?"
Soalan ini berkemungkinan adalah soalan yang paling penting pernah diajukan kepada kamu. Terutamanya di sini, dengan budayanya yang menggalakkan setiap orang untuk masuk kandang masing-masing dan mengembek apabila diarahkan mengembek.
Apa yang penting dan tidak penting bagi kamu? Dan adakah yang dikatakan penting itu betul-betul penting atau kamu cuma rasa semacam penting kerana telah dididik untuk menerimanya sebagai penting? Ini cuma salah satu contoh soalan, be creative and come up with more, and then proceed to answer 'em. Fikir dengan lebih mendalam...kemudian dalam sikit lagi.
Aku tinggalkan task ini untuk kamu buat sebagai kerja rumah, bon voyage & good luck.
4) Perkayakan diri (enrich & nourish yourself).
Sudah ada jawapan untuk soalan di atas? Excellent!
Seterusnya, kamu perlu tahu bahawa orang yang paling penting dalam hidup kamu adalah kamu.
Nope! bukan some old long gone religious figure.
Nope! bukan mak atau ayah kamu.
Nope! bukan girlfriend atau isteri kamu.
Nope! bukan anak kamu.
Nope! bukan cucu atau isteri ke-2 kamu.
Tanpa kamu, semua yang di atas akan jadi tak berfaedah, bahkan semua orang yang kamu care about akan jadi lebih susah tanpa kamu, whatever kind of susah - susah hati, susah tiada sustenance, susah tiada kasih sayang etc. Yang paling penting untuk membuatkan perkara-perkara lain matter adalah kewujudan dan wellbeing kamu sendiri.
Jadi, langkah pertama sebelum menjaga perkara lain adalah dengan menjaga diri sendiri, tahi akan berlaku (shit happens) walau bagaimanapun, tapi aku rasa kamu patut cuba yang terbaik untuk memperkukuhkan diri sendiri dari pelbagai sudut, mental mahupun fizikal.
Hal ini bukanlah satu titik tinggi yang perlu dicapai, tapi adalah satu proses. Tak penting di mana tahap kamu, yang penting proses itu berjalan. (No such thing as perfection, remember?)
Berhenti baca Harian Metro, Mastika, URTV, Mangga dan mula baca bahan bacaan yang lebih berkualiti, download e-book kalau tak mahu yang kertas - whatever floats your boat (except for Harian Metro, Mastika, URTV & Mangga obviously).
Aku juga tahu orang Malaysia ni bangga dengan roti canai dan teh tarik, good for you, tapi janganlah sampai cuma itu yang dimakan dan minum, banyak lagi makanan dan minuman lain yang lebih berkhasiat. Cut down on junks dan mula belajar makan makanan wholesome.
Pendek kata: Eat less, move more, and read more... 'nuff said.
5) Belajar untuk Agree to Disagree
Orang Malaysia, mungkin kamu pun dah lama sedar, sememangnya sangat sensitif. Pantang di jolok, pasti melompat. Tak cukup dengan melompat, mereka yang melompat ini kemudiannya akan retaliate - mereka mahu gigit tengkuk kamu.
Disebabkan kita hidup dalam masyarakat begini-lah yang aku cadangkan kamu semua makan makanan wholesome dan mula memperkayakan (dan memperkuatkan) diri. When retaliation comes, have no mercy, plow these assholes to hell - dengan approach begini sahaja pun sudah cukup untuk meminimakan apa-apa bentuk aggression terhadap diri kamu.
Ada benarnya juga "Si vis pacem, para bellum". Kalau mahu aman, bersedia untuk fuck shit up - memang berkesan.
Tapi jati diri aku ini sebenarnya jenis yang cintakan keamanan dan cinta (bukan cintan). Dan bagi aku jalan terbaik dalam memastikan kebanyakan konflik tamat atau diselesaikan dengan baik adalah dengan perkara ke-5 ini.
Masih ramai yang tidak faham yang adalah tidak wajib ke atas orang lain untuk melihat dunia atau sesuatu benda dengan cara mereka. Kita semua adalah individu, kamu tak boleh expect orang dari background atau budaya berbeza untuk melihat dunia dengan 100% cara kamu melihatnya - don't be this naive.
So be the bigger man/lady, dan pilihlah untuk agree to disagree apabila berhadapan dengan konflik yang semacam tiada penghujung.
--------------------------------------------------------
Well, there are probably quite a number more I could list down, but for now, I think these will do and they're probably the most important anyway.
You could be anyone, or you could be someone who is in need of these things I've jotted down, in which case, I wish to say thank you for reading and I hope you got something out of this.
Good night & good luck!
Monday, November 2, 2009
Permukaan.

Aku tak gunakan cermin langsung dalam hidup aku sejak beberapa bulan lepas. Terlalu sibuk..? Tak juga. Terlalu bosan..? Kenapa aku harus bosan? Entah lah...jawapannya terlalu elusif bagi minda aku.
Tapi malam ini baru kali pertama aku pandang muka sendiri dalam cermin. Baru aku sedar, rupa-rupanya muka aku dah jadi macam ini.
Take care people!
Monday, May 18, 2009
I Forgot!
I forgot to see the world in green and blue,
I forgot to see China right in front you (me),
I forgot to see the canyons broken by clouds,
I forgot to see the tuna fleets clearing the sea out,
I forgot to see the Bedouin fires at night,
I forgot to see the oil fields at first light and
I forgot to see the bird with a leaf in her mouth,
I forgot that after the flood all the colors came out...
so I hope you won't make the same mistake I made.
Take care people!

Wednesday, March 25, 2009
Thursday, February 5, 2009
Penstrukturan Semula

Blog ini contohnya, dalam diam, ia semakin mendedahkan hidup aku. Tidak, bukan butiran-butiran tentang hidup aku, tapi lebih kepada cara aku hidup...cara aku fikir, cara aku pandang kehidupan yang kemudiannya membentuk hidup aku, kadangkala tanpa aku sendiri sedari.
Ada sesiapa perasan yang blog ini semakin jarang di update? See? Ini memang tipikal proses hidup aku:
1) Mulakan sesuatu.
2) Usahakan untuk beberapa jangka waktu.
3) Kemudian (seperti apa-apa juga perkara di dunia, tiada yang pernah berjalan lancar sepanjang masa) timbul ketidakpastian/ketidakselesaan/masalah.
4) Aku mengelak, menepis, kuis ketepi dan pura-pura tak nampak.
5) Masalah mula menimbun dan membuat aku jadi overwhelmed (walaupun sebenarnya masih manageable)
6) Aku lari.
7) Ulang langkah 1)
Haih..dan kini, lagi sekali aku membiarkan proses yang sama mengatur hidup aku. Sini biar aku beritahu kamu yang akibatnya sangatlah tidak sihat. Even if you're able to escape from it, it'll affect you for life, the sort of thing that you can pretend to brush off and laugh about in front of people but deep down you know it'll haunt you to the day when you're lying on your death bed. Trust me, it'll make you feel shitty.
So here I am, stopping at step 5) and trying to break the old pattern. This time I believe I can actually turn it all around, this time it'll be different, this time....
Tambahan:
------------
Miezi sudah dua kali meninggalkan komen "nikmati hidup hirup demi hirup", walaupun pada mulanya aku buat tak peduli dan terus menerus jadi semakin overwhelmed dengan masalah aku, sekarang aku mula nampak keadaan sebenar.
Hirup demi hirup adalah precisely caranya. Aku ada tendency untuk sentiasa overestimate benda, masalah kecil pun dipandang besar, kalau ada hadiah untuk siapa banyak buat bukit dari sarang tikus tanah (making mountains out of mole hills), mungkin aku akan dapat pingat emas.
Sudahlah aku pandai buat bukit, kemudiannya aku akan sentiasa lihat masalah dan kesannya dalam jangka panjang padahal jangka yang panjang itu bukanlah realiti, belum berlaku pun lagi, semuanya dalam kepala aku. Akhirnya aku jadi overwhelmed (dammit! aku sungguh tak suka perkataan ni) yang seterusnya akan membawa aku ke dalam satu state yang boleh digambarkan semacam satu paralysis. Apabila mati akal, habislah...satu perkara apa pun tak selesai dan inilah yang akan menguja aku untuk melepaskan diri dan lari, lari dan lari lagi.
So yeah, aku pasti antara benda pertama aku perlu buat, adalah mengubah cara aku menghadapi cabaran hidup, jangan kumpul semua dan peningkan kepala dengan consequence setiap satu dalam 2, 3 tahun kehadapan. Instead, aku patut fokus pada satu, selesaikan, dan kemudian move on kepada yang berikutnya, rasanya jika aku boleh fokus pada SEKARANG dan menanganinya detik demi detik, well the future will take care of itself.
Terima kasih atas sokongan kamu semua, much appreciated.
Monday, November 24, 2008
Earthquake Strips
Kesemua cerita-ceritanya datang dari keratan akhbar berikutan gempa bumi yang melanda China pada 12 May 08, yang kemudiannya di olah kepada bentuk strip komik.
Aku memang tak sangka langsung beberapa kerat lukisan ringkas mampu meng-convey intipati kejadian sebenar disebaliknya dan seterusnya menyentuh hati aku.
Highly recommended, oh...dan sila sediakan tisu!


More here.
Wednesday, October 29, 2008
Kekeliruan Identiti

Setelah terlihat gambar ini dan berkata "Awwww..", memori lama kembali ke otak aku dan aku mengangguk-angguk sendirian. Sepanjang tempoh membesar, selalunya ada keluarga kucing dalam rumah aku, lebih kerapnya ibu kucing tunggal dan anak-anaknya.
Pengalaman membesar di samping keluarga kucing telah membuatkan aku kagum dengan kasih sayang ibu kucing. Anak-anaknya dilayan penuh manja biarpun ada masa-masanya memang jelas ibu kucing itu pening kepala (muka serius, badan keras, dan ekor berlibas ke sana-sini) anak-anak kucing pula takkan menghiraukan itu semua, mereka cuma akan menangkap dan menggigit-gigit ekor ibu kucing. Bahkan aku sendiri pernah kena serang dan dicakar seekor ibu kucing tua kerana mengacau anaknya (padahal anak tu pun dah tua bangka dan besar). Walaupun mulanya aku geram, tapi akhirnya aku tetap kagum.
Baru sahaja aku terangguk-angguk dan mahu meng-conclude yang semua ibu kucing adalah ibu yang baik, aku teringat pula akan satu kejadian di rumah arwah nenek aku dulu. Kening aku berkerut dan peluh sejuk mula memercik di dahi.
Seekor ibu muda melahirkan anak sendirian, jantan yang bertanggung jawab hilang entah ke mana. Mungkin kerana tekanan dari masyarakat dan mungkin juga kerana tiada pengalaman, si ibu muda meninggalkan anak-anaknya begitu saja. Akhirnya tangisan mereka menarik perhatian nenek aku. Dan nenek aku, being the old gentle soul that she was, mengambil kedua-dua anak terbiar tadi di bawah jagaannya.
Kebetulan nenek aku juga ada bela seekor arnab yang boleh tahan besar, dan memandangkan dua anak kucing tersebut masih terlalu kecil untuk berhadapan dengan kesejukan malam sendiri, nenek aku masukkan kedua-duanya ke dalam sangkar arnab. Maka, setiap kali malam tiba, ketiga-tiga makhluk ini akan tidur dengan kehangatan pelukan badan masing-masing. Arnab betina itu akur dengan kehendak takdir dan menerima anak-anak angkat baru dengan rela (aku rasa lah). Biarpun bulu arnab itu jadi comot kerana anak-anak kucing tersebut tak pernah berhenti mencari susu di badannya, arnab tersebut kekal cool.
Apabila kucing-kucing tersebut sudah melepasi stage hisap susu, nenek akan memasukkan cebisan ikan/friskies ke dalam bekas makanan setiap kali waktu makan. Untuk arnab, makanannya sama sahaja seperti dulu, sayur/dedak . Lama juga lah mereka semua hidup bersama, dan semuanya berjalan seperti biasa sehinggalah satu hari..
Aku tiba ke rumah nenek dan pergi ke tempat mereka, mahu menjenguk ibu angkat yang noble dan anak-anaknya yang semakin aktif. Selalunya mereka bising dan melompat-lompat di belakang rumah nenek aku tu. Tapi kali ini tiada bunyi langsung.
"Damn!" kaget seketika dengan apa yang aku nampak...aku mula menjerit memanggil nenek.
"Nek! Cepat! Tengok ni!"
Hari itu aku dan nenek berasa bangga campur bertuah kerana dapat menyaksikan satu kejadian yang jarang dilihat dunia...
makan ikan goreng bersama dua ekor kucing kecil!
Friday, September 19, 2008
Berkenaan Homosek-sualiti
Satu lagi yang aku selalu dengar orang Melayu sebut adalah "sek" bila ayat yang mereka mahu sebut sebenarnya adalah "seks". Selalunya memang macam ini, kan?
Ok, sekarang aku boleh mula.
Dengan cerita liwat mendapat liputan meluas dalam media Malaysia semenjak beberapa bulan lepas, aku sebenarnya hairan, kenapa isu atau topik homoseksualiti tidak dikupas dan dibincang semeluas liputan cerita liwat di tv dan suratkhabar. Pendek kata tak ada pun sebarang bentuk penjelasan atau kesedaran tentang homoseksualiti di sini. Hmm..
Aku straight, dan rasanya aku memang tak ada tendency gay, cuma aku bangkitkan topik ini kerana aku bersifat ingin tahu, dan sifat ingin tahu aku selalunya berunsur kemanusiaan. Sejarah manusia, tamadun manusia, bahasa dan budaya manusia, evolusi manusia, psikologi manusia, manusia yang cantik dan comel (haha)..dan lain lain.
Dari sudut pandangan aku, persoalan terbesar bila berkenaan topik ini adalah:
Adakah ia sesuatu yang semulajadi (innate) atau adakah ia boleh dipelajari (dari pengaruh sekeliling/persekitaran) ?
Mungkin ada dari kalangan kamu yang sedang membaca post ini, tahu bagaimana mahu menjawab, samada dari pengalaman sendiri atau dari sumber-sumber lain. Aku mengalu-alukan komen dan pandangan kamu semua.
Soalan ini timbul kerana pada suatu ketika dulu, rasanya mungkin sekitar umur 13~14 tahun, aku sendiri pernah merasai tarikan kepada rakan sekelas yang sama jantina dengan aku (member of the same sek). Zaman-zaman antara puberty dan pre-puberty, di mana aku dan rakan-rakan rata rata berkulit cerah tanpa cacat cela, mata bulat penuh ekspresi, bibir merah, dan selain rambut di kepala, bulu bulu lain dibadan hanyalah bulu roma halus... ok cukuplah untuk kamu dapat gambarannya.
Aku suka kepada seorang budak lelaki sebaya, dan kami keluar makan, minum dan main sama-sama. Tapi tak tahu lah macam mana pula bentuk tarikan aku terhadap dia (walaupun aku agak yakin perasaan itu mutual) bagi aku, aku anggap dia macam girlfriend cuma bezanya dia bukan girl tapi boy...(komplikated kan?). Tapi tak ada apa-apa berunsur seksual dalam pergaulan kami, cuma aku suka bila dia ada dan bersama dengan aku, even ketika di rumah ada masanya aku akan menelefon dan bersembang-sembang dengannya, kadang-kadang sebenarnya aku cuma mahu mendengar suaranya.
Tapi akhirnya sampai satu masa, dalam jangka masa setahun saja, bersama dengan peningkatan dalam ketinggian fizikal, pertumbuhan facial hair dan perubahan ketara suara, perasaan aku terhadap rakan sekelas tadi, amazingly, hilang langsung! Walaupun masih rakan sekelas, mindset aku berubah terus, tidak ada langsung sebarang bentuk kesukaan dalam ertikata perenggan di atas. Begitu juga dengan dia, aku dapat lihat dari reaksi dia yang dia pun telah berubah seperti aku.
Dan semenjak hari itu kami saling tidak pernah menimbulkan apa-apa pertanyaan berkenaan episod ganjil yang kami sama-sama lalui, terlalu awkward rasanya mahu diperkatakan. Maka tamatlah pengembaraan pendek aku ke dalam dunia unik tersebut. Adakah itu sexual identity confusion? Aku pun tak pasti, cuma yang aku pasti, episod tersebut datang dan pergi dengan semulajadi, tanpa pengaruh dari mana-mana pihak. Mungkin bagi sesetengah orang, episod itu datang dan kemudiannya tak pernah-pernah pergi...
Apa pun, sekarang giliran kamu pula untuk mengemukakan pandangan dan menjawab soalan bold di atas.
p/s: satu lagi persoalan yang boleh tahan besar berkenaan homoseksualiti; adakah hubungan seks menjadi satu keperluan bagi pasangan homoseksual atau adakah ia tak semestinya menjadi satu keperluan?
Sunday, September 7, 2008
Tiga - Untuk Masa Depan
Gadis 1 (the only one yang aku actively engage) jadi nicely keliru sedikit bila aku tegur dan bercakap dengan dia dalam bahasa Mandarin intermediate aku, rasanya sambil tersenyum comel dan bercakap, otak dia sedang sibuk cuba mengklasifikasi apa aku ini. Aku suka keadaan begini, 'tangkap dia off-guard' kata orang, jadi lah sembang sikit-sikit, cukup untuk dia kenal aku bila berjumpa di lain waktu.
Gadis 2, aku tak sangka akan bertembung dengan dia ini. Exquisitely comel dan sememangnya kryptonite, adeh..
Gadis 3 yang juga berelemen kryptonite, jadi interested dengan aku secara sulit (ini bukan perasan ya, sebentar lagi aku akan buktikan). Dia duduk selang satu meja dari meja aku di kedai makan, dan setiap kali aku menoleh untuk melihat menu yang kebetulan berada tak jauh dari belakangnya, aku akan dapati dia baru sahaja mengalih pandangan ke arah lain, bukan sekali dua, tapi berkali-kali.
Pada titik ini, tidak boleh ditolak kemungkinan yang dia juga sedang memerhati sesuatu di belakang aku ketika aku tak memandang ke arah dia. Jadi, bagaimana mahu pastikan yang dia genuinely interested (do note that showing even a little amount of interest counts as 'interested')? This is where psychology comes in handy, and hey I'm no master psychologist, but I'll share this here and, please, do know that it works!
Aku tengok jam tangan, dan lagi sekali memandang ke arah menu, seperti sebelumnya, pandangannya di alih lagi, kali ini melihat gelas minuman pula. Kemudian, bingo! (mirroring) dalam sela masa 3-4 saat, dia letakkan tangan ke atas meja dan... turut melihat jam tangan. Haha..
Haih, some other time, when I'm no longer broke, aku akan cari kamu semua semula, tapi buat masa sekarang....dengan hati yang berat aku terpaksa berkata -sorry ladies.
Friday, September 5, 2008
Dulu Dulu
Sambil mandi dan menyegarkan badan, aku akan toleh kiri kanan memastikan perimeter secured dan minum air paip. Kadangkala ada masa masanya aku akan ke dapur sebelum mandi, dan secara diam diam akan menyeludup masuk segenggam dua kurma atau biskut untuk dinikmati bersama air paip bila mandi nanti.
Pendek kata aku puasa juga, cuma bukan seperti yang dikehendaki buku agama atau dictation budaya dan masyarakat, aku makan dan minum ketika mandi dan aku cuma puasa di luar bilik mandi. Tapi kemudiannya bila petang tiba, aku akan menunggu waktu buka puasa dengan excitement seperti juga kanak kanak lain dan seterusnya berbuka bersama ahli keluarga sambil diselang seli acara bersembang dan ketawa.
Adakah ini menjadikan aku orang yang jahat atau kurang baik? atau adakah aku dipengaruhi syaitan yang dikatakan sentiasa cuba memanipulasi manusia?
Oh..tapi semua ini berlaku di bulan puasa, kata orang syaitan semuanya kena penjara?
Ah, semuanya memang aku yang buat, bukan orang lain.
Tuesday, August 26, 2008
PC Lingkup
Friday, August 15, 2008
Utama & Sampingan
--------

Aku dalam permasalahan. C'mon c'mon! Di mana orang tua pandai, aku mahu jumpa dan selesaikan benda benda dalam kepala dan hati aku!
Sampingan:
------------
Aku juga pernah kena nasi marijuana. Rukun kandar dipatuhi di kedai ini, nasi kandarnya memang lazat dan minuman yang cukup skillfully blended pun berpadanan dengan kelazatan makanan. Nasib baik belum sampai ke tahap ketagih, kalau tak, habis duit aku terpaksa berulang alik ke Ipoh.
Sesiapa yang tak pernah makan, jangan menyesal bila terbaring atas deathbed kelak.
Sunday, July 13, 2008
Monday, July 7, 2008
The shit is about to hit the fan.
Have you ever been in the situation where, for some reason, you’ve lost control over a number of things and eventually this number of things led to other things? And finally before you could say “What the fuck is going on?!” you’re already buried in a humongous pile of crap?
I think I’m in that situation now.
Well, there’s definitely no use crying over spilt milk, there’s no doubt there. So currently what I’ve been doing is just licking the spilt milk. Hey, there’s still calcium, protein and a bunch of other goodies in it... and oh, I’m also keeping an eye out on another glass of drink that I’ve just ordered from the bartender.
.
.
But I’ll be damned to hell should there be anything wrong with the bartender or the new drink or both.
Saturday, July 5, 2008
Tuesday, July 1, 2008
Wednesday, June 25, 2008
Najis Impromptu
Apabila terjatuh ke dalam lubang tahi, samada salah sendiri atau ditolak orang, kita hendaklah keluar dari lubang tahi tersebut. Gila lah jawabnya kalau mahu duduk dalam lubang tahi lama-lama, kalau mati dalam tu bagaimana? Tak teruk?
Tapi sememangnya leceh kalau sesudah memanjat keluar dari lubang tahi, kita tergolek dan jatuh pula ke dalam lubang satu lagi…yang, malangnya, juga berisi tahi. Kenapa banyak sangat lubang tahi?! Aku pun tak pasti, mungkin kerana aku pandai gali lubang dan ada cangkul di tangan.
Tuesday, May 6, 2008
Puas Hati?
Ok, no more bullshit, at least bila berkenaan umur.
Aku sudah berada di muka bumi selama 25 tahun dan nanti sekitar awal Ogos, lengkaplah 26 tahun aku merayau di muka bumi ini. Pandang dari sudut mana sekalipun, umur dan pencapaian dalam hidup memang tidak boleh dipisahkan. Betul? Apa faedah atau kepuasan hidup kalau umur 30 tapi pencapaian sendiri hanya setakat pencapaian budak darjah 3?
Aku ada beberapa pencapaian yang aku boleh banggakan, bukan kebanggaan jenis yang untuk ditayang pada orang, siapa mahu yang itu? aku sudah malas mahu melayan 'orang' dan aku rasa kamu pun sama. Maksud kebanggaan di sini adalah jenis yang memuaskan hati sendiri. Namun, kebanggaan itu semua nampak kecil bila dibandingkan dengan satu perasaan tidak puas hati yang ada dalam diri aku.
Perasaan yang membisikkan ke telinga dan hati aku...
“we’re capable of so much more!”
Yang membuatkan aku tidak boleh settle down atau rasa seronok dengan mudah, dan mungkin juga menjadi penyebab kenapa aku tidak ‘jatuh cinta’ atau menjadi seorang ‘mat jiwang’ atau mahu kahwin cepat, bagus juga macam ini bila aku fikir kembali.
Selingan: ----------------------------------------------------------------------------------------
Dalam post tentang migraine, aku ada cerita yang aku bercakap dengan diri sendiri macam ini..
“relax, relax… maybe I’m developing telekinesis”
Ini tipu sebenarnya, bila bercakap dengan diri sendiri, aku tidak pernah langsung menggunakan kata ganti diri ‘I’ atau ‘Me’ atau ‘Aku’. Tapi aku guna kata ganti diri ‘We’ ataupun ‘you’, aku rasa lebih selesa begitu.
Tapi itu semua tidak sepenting kesan perasaan tersebut pada segenap kehidupan aku. Enveloping life entirely, a permeating sense of incompletion yang membuatkan minda aku melompat-lompat macam kera, mencari jawapan dan solution.
Hmm..aku ingin tahu kalau kalau ada orang lain di luar sana yang pernah atau sedang
rasa hal yang sama, kalau ya...apa yang kamu mahu atau sedang buat?
Friday, April 4, 2008
Sufiah Yusuf dan AAaaa...

Pertama sekali, aku ingin nyatakan yang apa aku rasa dalam kes Sufiah, gadis genius yang satu ketika dulu memasuki Oxford pada usia 13 tahun, adalah simpati semata-mata dan aku harap dia bahagia sekarang dengan pilihan dia, kalau belum bahagia aku harap dia akan menemui kebahagiaan.
Bagi aku, masuk Oxford pada umur 13 tahun memang luar biasa, tapi aku tidak jadi kagum, aku cuma jadi hairan kerana bagi aku ini satu perkara yang unnatural (hence luar biasa). Apa yang orang selalu ambil masa lebih kurang 20 tahun untuk capai, dia dah capai dulu hanya dalam 13 tahun.
Pernah dengar orang cakap “there’s no such thing as a free lunch” ? atau “to get something, you have to give up something else” ?
Aku rasa itu yang berlaku kepada Sufiah, habis terkorban zaman riang ria kanak-kanak untuk mencapai ‘kejayaan’. Apa definisi kejayaan itu sendiri, aku pun kurang pasti, sebab itu aku letak dalam ‘ ‘.
Kejayaan = masuk Oxford umur 13? Really? I say that’s just a load of crap.
Ditambah pula dengan berita yang bapanya sekarang dalam penjara kerana didapati bersalah mencabul gadis-gadis berumur 15 tahun yang mengambil kelas tambahan dengannya. Aku tak dapat mengelak dari terfikir yang ada kemungkinan Sufiah semasa zaman kecil dulu, bukan sahaja diletak dalam pressure cooker 'kecemerlangan' bahkan turut di molest oleh ayah kandung sendiri.
Kesimpulannya, the whole thing is a total mess. She’s pretty much wrecked even earlier on, and I hope she’ll strive harder and recover sometime in the near future.
.
.
.
Mungkin ada yang terfikir apa itu “AAaaa….”, kalau mahu tahu, jangan ubah rancangan, teruskan bersama….jangan biarkan hidup anda diselubungi…misteriiii…